Webinar Seriues APDI: Aplikasi Teknologi GIS dan Drone


Tau ga sih, teknologi drone untuk pemetaan sudah banyak dipakai di berbagai sektor, dampaknya sekarang sudah banyak banget perusahaan software terkemuka yang sudah bikin mesin pengolahan data drone. Nah yang terbaru ini ada teknologi baru yang dikembangkan oleh ESRI. Yuuk kita tengok seperti apa, bagaimana, dan yang paling penting bedanya dengan software serupa apa yaa??

Ikuti Webinar Series APDI


"Aplikasi Teknologi GIS dan Drone"


Bersama Narasumber


1. Ramadhan Adi Pratama, S.T., M.T.

Urban Planning Consultant

CEO PT. Urban Spasial Indonesia


2. Wahyu Eko Adi Saputro, S.T.

Territory Account Manager

ESRI Indonesia


Moderator

Danang Firmansyah, S.Kom

Div Edukasi & Sertifikasi APDI


Jumat, 24 September

Pkl. 18.30 WIB - Selesai


Free Registration

https://bit.ly/WebinarAPDI


Don’t miss it.

Sertifikasi Pilot Drone Corporate PT CIPTA KRIDATAMA Oleh APDI


Sertifikasi Pilot Drone Corporate PT CIPTA KRIDATAMA, Tbk berlangsung lancar di Site Balikpapan - Kalimantan Timur.

Sertifikasi ini diadakan untuk memenuhi kebutuhan penerbangan drone di sektor pertambangan di lingkungan perusahaan yang sangat tinggi serta dalam rangka memenuhi Regulasi yang ada untuk menjadi pilot drone profesional salah satunya dengan uji kompetensi pilot done. 

Remote Pilot Safety Campaign APDI 2021


APDI ikut peduli mensosialisasikan peraturan yang dikeluarkan Pemerintah dalam hal ini PM 63 Tahun 2021 tentang Drone.


Dengan semangat berbagi dan kepedulian akan terbang bermartabat APDI mengundang seluruh pecinta drone di Indonesia untuk hadir Via Daring Zoom tanggal Sabtu, 9 Oktober 2021, Jam 08.00 WIB.

bisa mendaftarkan diri di link ini👇


http://bit.ly/DaringAPDI2021


Keikutsertaan materi daring via zoom ini GRATIS dengan mengisi form yg sudah disediakan.


https://www.twibbonize.com/safetycampaignapdi


Semoga kegiatan ini bisa menjadikan manfaat untuk teman-teman komunitas Drone diseluruh Indonesia.


Join Group Telegram APDI

https://s.id/apdiofficial

Uji Kompetensi Pilot Drone APDI


Wisma Aldiron JAKARTA

Hybrid (Luring & Daring)

Senin, 9 Oktober 2021


Biaya Registrasi Rp. 1.500.000,- (Termasuk Membership, Merchandise TShirt + Topi & Biaya Uji Kompetensi)


Pendaftaran melalui.

https://register.apdi.id/login/daftar


Hotline

Sertifikasi & Edukasi APDI - 08213 162 162 8


Uji Kompetensi dilaksanakan dengan Standart Protokol Kesehatan

Disediakan Masker, Hand Sanitizer GRATIS

PUSPOTDIRGA TNI AU Bersama APDI Menyelenggarakan Basic Remote Pilot course.


Peserta pelatihan terdiri dari 3 matra TNI yakni DARAT, LAUT, dan UDARA.

 

Para pasukan penjaga perdamaian dunia yang akan segera menjalankan tugasnya di KONGO.


Harapan terselenggaranya kegiatan ini adalah drone dapat menjadi bekal, membantu dan mempercepat para pasukan dalam menjalankan tugasnya didaerah operasi terutama untuk perencanaan dan analisa kegiatan wilayah operasi.

Sertifikasi Pilot Drone Corporate PT PETROSEA Oleh APDI


Sertifikasi Pilot Drone Corporate PT PETROSEA, Tbk berlangsung lancar di Site Batu Kajang - Kalimantan Timur

Sertifikasi ini diadakan untuk memenuhi kebutuhan penerbangan drone di sektor pertambangan di lingkungan perusahaan yang sangat tinggi serta dalam rangka memenuhi Regulasi yang ada untuk menjadi pilot drone profesional salah satunya dengan uji kompetensi pilot done. 

Gandeng Pilot Drone Wawali Anggap Bisa Percepat Kota Peradaban


Mendukung terwujudnya Kota Peradaban dengan berbasis Smart City Plus, Wakil Wali Kota Samarinda, Dr H Rusmadi menggaet Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Regional Kaltim. 

Dalam Pertemuan yang diadakan di ruang kerja pasangan Wali Kota, Dr H Andi Harun pada hari Senin (13/9/2021) tersebut berlangsung secara santai.


Menurut pemaparan Ketua APDI Regional Kaltim, Ismail Fahmy Almadi, Asosiasi Pilot  Drone Indonesia ingin berkolaborasi dengan Pemkot Samarinda dalam program pendataan dan pemetaan wilayah.


"Kami sudah survey di beberapa wilayah  Kota Samarinda untuk mengambil visual maupun titik koordinat dalam program pemetaan,” terang Fahmy.

Rusmadi pun menyambut baik pertemuannya dengan APDI.

“Terkait dengan Perpres satu data dan satu peta itu sudah mulai diterapkan, untuk mempercepat kita perlu adanya forum data, dengan adanya APDI ini Pemkot Samarinda sangat terbantu, untuk mendukung Kota Peradaban dan Smart City, teman teman APDI bisa memperkaya data visual dan pemetaan Kota Samarinda, contohnya luas kawasan yang masih terdampak Banjir,”’pungkasnya.

KLHK Undang APDI


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Direktorat Konservasi Tanah dan Air, dalam melaksanakan programnya "Forest Programme II : Development of Biodiversity Conservation and Integrated Watershed Management ( FP II ) " mengundang APDI sebagai narasumber untuk peningkatan kapasitas SDM, dalam pengoprasian UAV dan Pemanfaatan untuk pemetaan.

Teknik Terbangkan Drone dengan Aman, Ikuti Komunitas Ini


Drone atau yang dikenal sebagai pesawat nirawak, belakangan semakin populer di Indonesia. Dahulu, mesin terbang tanpa awak yang bisa dikendalikan dari jarak jauh dengan sebuah remote control ini, hanya digunakan untuk keperluan militer.


Tapi, dengan drone saat ini, kita bisa melihat berbagai foto, video, atau dokumentasi yang diambil dari udara, dan menghasilkan gambar-gambar yang sangat indah.


Harganya yang sekarang relatif terjangkau, juga menjadi alasan mengapa banyak orang semakin mudah memilikinya. Karena peminat drone dan remote control pun semakin banyak, pada tahun 2013, tercetuslah ide membentuk sebuah komunitas yang dinamakan Komunitas Drone Indonesia.


Komunitas yang melakukan berbagai kegiatan dan sharing di media sosial ini dibentuk oleh Awi Wicaksono. Setelah berjalan selama dua tahun, untuk lebih menaungi profesi pilot drone dan menjaga agar penerbangan lebih aman, Komunitas Drone Indonesia berubah menjadi Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), pada 12 Februari 2015.


Sejak saat itu, APDI yang dicetuskan oleh beberapa orang, yakni Awi Wicaksono, Fajar Yusuf, Fahmi Pahlevi Arifudin, Abek, Jimmy, Aditya, Andiarfani, Anugrah, Wahyu, Wito, Oktora, dan Dedy Ris Dwiyanto secara resmi berbadan hukum.

Dibentuknya APDI, kata Sekjen dan salah satu pencetus APDI, Fahmi Pahlevi Arifudin bertujuan untuk menjadi wadah bagi semua komunitas drone di Indonesia dalam melakukan berbagai hal yang positif. Pilot drone sendiri terbagi menjadi dua, yakni mereka yang menggunakan drone untuk hobinya dan sebagai profesi.


"Pilot drone profesi, bisa mengikuti sertifikasi terbang drone. Ini berguna untuk dapat memonitor semua member kami di seluruh Indonesia. Setiap member juga akan dibekali oleh pengetahuan dasar hingga pengetahuan profesional untuk menerbangkan drone sesuai dengan level nya," jelas Fahmi.


Sertifikasi yang dilakukan tiga bulan sekali ini, kata dia, dilakukan untuk mengetahui skill masing - masing anggota dan mengetahui perkembangan minat drone di masyarakat.


Selain sertifikasi, anggota APDI juga sering melakukan 'fun fly' atau 'terbang bareng'. Biasanya pilot yang menerbangkan drone karena hobi, memanfaatkan drone untuk dokumentasi foto atau video aerial, hingga mengikuti balap drone (drone race).


Sedangkan untuk profesi, selain balap drone mereka juga menggunakan drone untuk berbagai hal, seperti survei infrastruktur, pemetaan, tata kota dan menunjang pertanian.


Drone, kata Fahmi merupakan alat serius yang potensi pemanfaatnya luar biasa di Indonesia. Tapi, tak dipungkiri, seperti teknologi lainnya, drone juga memiliki risiko penggunaan yang kurang baik.


"Disitulah fungsi APDI. Untuk dapat menerapkan aturan bagi anggotanya. Pilot yang jadi anggota APDI tidak hanya harus paham mengenai safety dan regulasi namun juga kemampuan teknis yang baik," ungkap dia.


Hingga saat ini, anggota APDI sudah mencapai 7 ribu orang dari seluruh Indonesia, dengan beragam profesi, mulai dari pegawai kantor, profesional fotografer, surveyor hingga pilot.


Nah, kalau kamu juga sedang tergila-gila dengan hobi satu ini, yuk langsung daftarkan dirimu menjadi anggota APDI ke www.terbangterus.com, syaratnya hanya berusia di atas 14 tahun.


source: https://www.suara.com/lifestyle/2017/03/18/123200/tehnik-terbangkan-drone-dengan-aman-ikuti-komunitas-ini?page=all

Bangun Jaringan Transmisi Punagaya-Tanjung Bunga, PLN Manfaatkan Drone


Demi menghadirkan listrik yang andal bagi segenap masyarakat, PLN selalu mengerahkan seluruh daya serta upaya yang dimiliki.
PLN kini tengah mengupayakan pembangunan jaringan transmisi bertegangan 150 kiloVolt (kV) yang terbentang dari Punagaya di Jeneponto sampai Tanjung Bunga di Makassar. Diupayakan rampung pada akhir Agustus 2020, progres fisik pembangunan jaringan transmisi tersebut kini sudah mencapai 95%.


“Dengan beroperasinya jaringan ini, diharapkan daya dari PLTU Punagaya dapat dioptimalkan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya dan Kota Makassar sebagai pintu timur Indonesia. Kami akan terus berupaya sehingga target di akhir Agustus ini dapat kami penuhi,“ ujar Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit & Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel), Husni Wardana.

Di Kota Makassar saat ini sedang dibangun kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) yang nantinya akan menjadi ikon baru bagi Indonesia bagian tengah dan timur. Kawasan ini akan membutuhkan daya dan keandalan listrik yang memadai. Oleh karena itu, perampungan pembangunan jaringan transmisi ini sangat mendesak mengingat listriknya juga akan menjangkau kawasan tersebut.


“Hari ini sedang dilakukan penarikan kabel konduktor terhadap 4 (empat) menara terakhir dari 178 total menara. Kami menggunakan teknologi drone, untuk mempermudah dan mempercepat proses penarikan kabel,” jelas Adrian Djamaludin Manager Bagian Proyek Jaringan PLN UPP Kitring Sulsel.


Adrian menambahkan, petugas PLN yang menjadi operator drone guna pengerjaan jaringan transmisi sepanjang 118 Kilo meter sirkuit (Kms) ini telah dibekali dengan sertifikat penerbang pesawat nirawak yang diterbitkan oleh Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI).


Pembangunan jaringan transmisi Punagaya-Tanjung Bunga yang merupakan pembangunan prioritas PLN serta termasuk dalam proyek strategis nasional ini diharapkan dapat berjalan lancar dan tepat waktu, melalui dukungan dari seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah setempat.


source: https://makassar.sindonews.com/read/142600/712/bangun-jaringan-transmisi-punagaya-tanjung-bunga-pln-manfaatkan-drone-1598267295

Manfaatkan untuk Pantau Karhutla Hingga Buaya, Dishut Kaltim dan KalFor Gelar Pelatihan Safety Drone


Kini, drone bisa dimanfaatkan di berbagai bidang. Salah satunya sektor kehutanan dan pelestarian lingkungan.

Hal inilah yang melatari Dinas Kehutanan Kaltim dan KalFor Project menggelar pelatihan Safety Drone.

Pelatihan Safety Drone yang diikuti 35 peserta ini menghadirkan instruktur dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Kalimantan Timur. Yakni Ismail Fahmy Almadi dan Yohanes Budi Sulistyoadi.

Pelatihan digelar selama dua hari yakni 16-17 September 2021 di Hotel Mesra Internasional, Samarinda.

Kepala Dishut Kaltim, Amrullah dalam sambutannya yang diwakili Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan Rini Endah Lestari menuturkan berbagai manfaat drone di bidang kehutanan.

Mulai dari pemantauan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), hingga pemantauan satwa liar seperti buaya Buaya Badas Hitam di Danau Mesangat.

"Saya juga mengetahui bahwa rekan di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur juga telah menggunakan teknologi drone ini untuk memantau kondisi lingkungan hidup.

Rekan di Balai Konservasi Sumberdaya Alam Kalimantan Timur bahkan menggunakan teknologi drone ini untuk pemantauan species, contohnya Buaya Badas Hitam di Danau Mesangat," kata Rini yang juga merupakan Focal Point KalFor Project di Dishut Kaltim.

Menurut Rini, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Kaltim seluruhnya telah dibekali drone. Bertujuan memantau berbagai aktivitas kehutanan.

"KPH-KPH di Kalimantan Timur telah dilengkapi dengan perangkat drone untuk pemantauan berbagai aktivitas terkait kegiatan kehutanan, seperti pemantauan kebakaran hutan, perencanaan areal kerja, dan lain-lain," kata Rini.

Namun, Rini juga menekankan aspek keselamatan dalam pengoperasian drone.

"Sedemikian banyaknya pihak yang menggunakan teknologi ini, sehingga muncul potensi kelalaian dari para pengguna, terutama aspek keselamatan," katanya lagi.

Potensi kelalaian dan keselamatan inilah yang melatari Dishut Kaltim dan KalFor Project menggelar pelatihan safety drone.

"Yaitu pelatihan yang menitikberatkan pada pemahaman tentang keselamatan pengoperasian drone.

Baik dari sisi perizinan, ataupun operasional penerbangan," tuturnya.
Sementara, Tim Monev KalFor Project/IPSDH PKTL KLHK Judin Purwanto mengungkapkan, telah direncanakan beberapa pelatihan yang digelar Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui program KalFor, di Kaltim.

Selain pelatihan safety drone, juga akan ada pelatihan peningkatan pemahaman perlindungan dan penyelamatan hutan di luar kawasan hutan.

Terakhir, yakni keterampilan pengukuran karbon pada area bernilai konservasi tinggi di areal berhutan.

Berbicara soal pelatihan safety drone, menurut Judin, merupakan keharusan. Selain mahir mengoperasikan drone, pengguna drone juga wajib mengetahui perizinan dan cara pengoperasian yang aman.
"Sekarang aturan mengenai drone sudah rigit. Mulai koordinasi perizinan dengan Dishub, Angkatan Udara, wilayah mana yang boleh terbang dan tidak, serta ketinggiannya berapa, itu sudah diatur semua," katanya.

Banyaknya sumber daya operator di daerah, menurut Judin, akan memudahkan kerja-kerja koordinasi antara KLHK dan daerah.
Kelak, kata Judin KLHK tak perlu repot ke daerah untuk mendapatkan foto drone.

"Dulu kami ke daerah bawa drone. Belakangan tidak lagi, karena di daerah sudah banyak yang punya, jadi tinggal pinjam saja.
Ke depan, jika sumber daya operator drone sudah banyak, kita tinggal minta tolong fotokan saja area yang ingin dilihat," tuturnya.


source: https://batampos.co.id/2020/11/02/apdi-selenggarakan-sertifikasi-pilot-drone-di-batam-yuk-daftar/



APDI, Jadi Tempat Bernaung Pilot Drone di Indonesia



Pesawat tanpa awak atau istilah kerennya biasa disebut drone kini bukan lagi benda yang asing dan sulit ditemui di Indonesia. Untuk Anda yang mungkin tertarik, drone bisa dengan mudah diperoleh dengan model dan harga yang bervariasi. Sementara bagi yang sudah memiliki drone, namun belum punya kecakapan untuk menerbangkannya, ada sebuah komunitas drone yang bisa menjadi wadah untuk mengasah keterampilan dan mengetahui aturan main dalam menerbangkannya. Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) demikian nama komunitas itu disebut yang menjadi tempat bernaung bagi para enthusiast pesawat tanpa awak itu.

Sebagai sebuah organisasi, APDI secara resmi berdiri sejak Februari 2015. Terkecuali untuk menghimpun para pilot drone amatir/pegiat, semi pro dan professional, berdirinya APDI juga disebut sebagai langkah untuk mengantisipasi adanya suatu regulasi drone nasional.

“Kami mencermati perlu adanya suatu lembaga/organisasi resmi yang mendiseminasikan manfaat kegunaan drone bagi kepentingan sipil dan pemanfaatan drone secara aman, bertanggung jawab dan bermartabat,” tandas Fajar Yusuf, selaku Ketua Harian APDI, ketika ditemui Redaksi Majalah Selular beberapa waktu lalu.


Lebih lanjut, Fajar menegaskan bahwa drone bukanlah sebuah mainan, melainkan suatu alat yang mumpuni untuk mendukung pekerjaan seseorang. “Karena alat ini juga memanfaatkan ruang udara tentu kita kita akan bicara mengenai masalah safety (keamanan) dan regulasi. Makanya dibentuk APDI, agar teman-teman pilot drone mampu untuk meregulasi dirinya sendiri. Sehingga mereka memiliki standar keterampilan yang sama dalam mengendalikan drone,” tukasnya.

Memang, sebagai perangkat yang canggih, apabila digunakan dengan benar, drone memiliki beragam manfaat. Sebagai contoh, ketika menjelang Lebaran lalu, drone ternyata sudah digunakan oleh polisi untuk memantau arus mudik.


Punya Kode Etik dan Sertifikasi

Menjadi wadah bagi mereka yang hobi menerbangkan drone, APDI ternyata tidak sekadar menjadi tempat berkumpul saja. Asosiasi ini juga memiliki konsen terhadap penggunaan drone yang baik bagi para anggotanya. Bahkan, seperti layaknya sebuah organisasi profesi, para anggota APDI harus tunduk terhadap kode etik yang dikembangkan asosiasi ini.

“Di APDI kami memiliki dua hal, pertama adalah sistem kode etik. Semua pilot drone APDI harus tunduk pada sistem kode etik yang kita kembangkan namanya kode etik pilot drone Indonesia. Karena ‘kan semua profesi harus punya kode etik. Kedua kami juga memiliki sertifikasi kompetensi,” kata Fajar.

Nah, bagi anggota APDI yang ingin mendapatkan sertifikasi kompetensi dalam mengendalikan drone ada ujian yang wajib ditempuh. “Jadi, pilot-pilot drone ini dihimpun kemudian mereka yang ingin mendapatkan standar kompetensi, mereka mengambil ujian sertifikasi dari APDI. Ujian sertifikasi ini ada ujian teori dan praktik,” tukas pria berkacamata itu.

Selain diatur lewat kode etik, hal penting yang juga patut diketahui oleh para pilot drone yang tergabung di APDI untuk dapat menerbangkan alat ini adalah regulasi yang diatur pemerintah. Seperti dikatakan Fajar, ketentuan yang mengatur masyarakat dalam menggunakan drone tertuang di Peraturan Menteri Perhubungan No. 90 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia.

Dalam peraturan tersebut ada beberapa ketentuan yang harus dilaksanakan oleh masyarakat ketika ingin menerbangkan drone. Misalnya terkait batas ketinggian drone, di mana pilot tidak boleh menerbangkannya di atas 150 meter.

Adapun bila pengguna mau menerbangkan drone di atas 150 meter untuk keperluan tertentu, mereka harus meminta izin dari pemerintah. Hal ini seperti tertuang pada Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan No. 90 Tahun 2015 pada butir 3.1 yang berbunyi, “Dalam hal kondisi khusus untuk kepentingan pemerintah seperti patroli batas wilayah negara, patroli wilayah laut negara, pengamatan cuaca, pengamatan aktivitas hewan dan tumbuhan di taman nasional, survey dan pemetaan, sebuah sistem pesawat tanpa awak boleh dioperasikan di ketinggian lebih dari 500 ft (150 meter) dengan izin yang diberikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara.”

Tidak cuma mengatur batas ketinggian penggunaan drone saja, pada Peraturan Menteri itu juga tercakup aturan mengenai area tertentu yang dilarang untuk menerbangkan drone.


Siapa Saja Boleh Gabung

Dibentuk secara resmi sejak beberapa bulan lalu, sudah ada ratusan anggota yang bergabung ke APDI. “Untuk anggota penuh (anggota yang mendaftar dan membayar iuran), jumlah kita sekitar 400-an anggota,” ungkap Fajar.

Selain anggota, APDI juga memiliki sekitar sebelas ribuan simpatisan yang tergabung di jejaring sosial milik asosiasi tersebut.

Untuk urusan keanggotaan, APDI mempersilakan siapa saja yang tertarik untuk bergabung ke komunitas ini. “Siapa pun boleh (bergabung), selama dia sudah dewasa secara hukum. Kalau dia belum dewasa secara hukum, dia boleh bergabung kepada APDI, tetapi tidak memiliki hak organisasi atau hak memiliki hak suara secara organisasi,” pungkasnya.

Sertifikasi Pilot Drone PT ELNUSA Oleh APDI


PT ELNUSA Tbk sertifikasi dan Uji kompetensi Pilot Drone, Perusahaan besar yang bergerak di bidang migas ini, bekerjasama dengan APDI meningkatkan kemampuan pegawai nya untuk pengoperasian drone. 

Selain digunakan untuk membantu kebutuhan monitoring dan maintenance, drone dapat juga digunakan sebagai alat untuk membantu inspeksi.

APDI bekerjasama dengan BARESKRIM POLRI


APDI bekerjasama dengan BARESKRIM POLRI DIV INAFIS mengadakan pelatihan drone untuk analisa daerah TKP dan pencarian objek. 


Diharapkan dengan diselenggarakannya pelatihan ini dapat membantu POLRI untuk mempercepat proses analisa TKP dan pencarian objek sehingga menjadi efisien dan efektif.

APDI Memenuhi Undangan Diskusi dari BNPB



APDI memenuhi undangan Diskusi dari BNPB dalam peran relawan komunitas Drone dalam Penanggulangan Bencana pada Hari Selasa, 31 Agustus 2021 di Jakarta. 


Dalam pertemuan tersebut, APDI melalui Divisi Potensi & Rescue berkomitmen untuk bersinergi dan turut membantu kegiatan BNPB dalam kegiatan kemanusian. Baik Pra Disaster hingga Post Disaster.

Sertifikasi Pilot Drone Corporate PT Orica Mining Service di Jakarta Oleh APDI


Kebutuhan akan penerbangan drone saat ini sangat pesat di berbagai sektor, serta dalam rangka memenuhi Regulasi yang ada untuk menjadi pilot drone profesional salah satunya dengan uji kompetensi pilot done. 

Sertifikasi Pilot Drone Corporate PT Orica Mining Service di Jakarta berlangsung lancar dan dilaksanakan sesuai Protokol Kesehatan.

Gunakan Drone, APDI Mapping Wilayah Longsor Samarinda


Wujud kepedulian terhadap kota Samarinda, Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI)  Regional Kaltim, Selasa (24/08/2021) melakukan mapping dan dokumentasi menggunakan drone pada wilayah terdampak bencana longsor di kota Samarinda.  


Pada misi kepedulian itu, APDI Regional Kaltim menurunkan personel Dr Ismail Fahmy Almadi, Rudiyono, S.Sos, M.Si, Yohanes Budi Sulistioadi, Ph.D, Muhammad Anang,S.Hut, Adi Putra Anggara, S.St,M.Pd, Nanda Fitriyan Pratama Putra, S.I.Kom.


Menurut ketua APDI Regional Kaltim Ismail Fahmy Almadi bencana longsor terjadi di dua lokasi yang berbeda yaitu di kawasan perkuburan muslimin di Jalan Damanhuri dan Gang Mesjid Jalan Gerilya Kecamatan Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang.    

“Kegiatan ini bentuk pengabdian APDI terhadap negara dalam rangka membantu memberikan data-data penting untuk digunakan sebagai dasar kebijakan dalam penanganan bencana secara cepat, tepat dan efisien khususnya dalam penanganan bencana longsor yang telah terjadi di wilayah Kota Samarinda,” ucap Fahmy.


Ia mengatakan APDI yang memiliki anggota sebanyak 34.811 tersebar di seluruh Indonesia sehingga potensinya besar untuk memberikan kontribusinya kepada negara.

APDI yang berkantor pusat di Jakarta saat ini dipimpin Dr Marwan Akbar dN telah terbentuk kepengurusan regional di 11 propinsi di Indonesia termasuk Kaltim, selanjutnya terus berupaya membentuk regional di 34 propinsi di Indonesia.


APDI sebagai mitra strategis pemerintah selalu ikut mendukung dalam pemanfaatan drone untuk semua sektor pembangunan di Indonesia melalui misinya terbang aman, bertanggung jawab dan bermartabat.


Source: https://swarakaltim.com/2021/08/25/gunakan-drone-apdi-mapping-wilayah-longsor-samarinda/

Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Resmi Mengukuhkan Dr M Akbar Marwan Sebagai Ketum APDI 2021-2025



Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) bersama pihak founder juga pengurus dan keluarga besar APDI, resmi mengukuhkan kembali  Dr M Akbar Marwan sebagai Ketua Umum APDI untuk periode 2021-2025 di bilangan jakarta selatan Minggu 28/02/2021.

Dalam kesempatan tersebut Dr M Akbar Marwan menegaskan bahwa APDI bisa tetap solid dan terus berkembang hingga saat ini karena kerjasama tim yang solid dalam Organisasi APDI.

"kita tidak akan bisa berbuat sesuatu, kita tidak akan bisa maju tanpa bergandengan tangan,carilah kebersamaan carilah kesamaan jangan cari perbedaan,dengan itu kita bisa maju". papar Akbar.

Untuk diketahui, APDI ini sendiri berawal dari Komunitas yang melakukan berbagai kegiatan dan sharing di media sosial ini dibentuk oleh Awi Wicaksono. Setelah berjalan selama dua tahun, untuk lebih menaungi profesi pilot drone dan menjaga agar penerbangan lebih aman, Komunitas Drone Indonesia berubah menjadi Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), pada 12 Februari 2015 dan telah memiliki anggota hingga ribuan yang tersebar di beberapa Wilayah di Indonesia.

Selanjutnya APDI dibawah pembinaan Puspotdirga TNI AU Marsma TNI Fajar Adriyanto dan kerjasama dengan jajaran direktorat perhubungan udara Kementrian Perhubungan RI akan menjadikan organisasi yang aktif dalam merespon perkembangan regulasi, teknologi dan trend kedirgantaraan dan berguna dalam kontribusinya terhadap negara kesatuan Republik Indonesia.

Source: https://newssinergi.com/asosiasi-pilot-drone-indonesia-apdi-resmi-mengukuhkan-dr-m-akbar-marwan-sebagai-ketum-apdi-2021-2025

Ingin Jadi Pilot Drone Berlisensi, Perhatikan Syarat dan Ketentuannya



Wakil Ketua Umum Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), Hendrarto Setyadji menyebut seorang pilot atau operator drone harus mempunyai latihan jam terbang dan berkemampuan standar untuk mendapat sertifikat kompetensi.


Menurutnya, ada persyaratan yang wajib dipenuhi oleh seorang operator drone. Diantaranya adalah ground training, merubah kepribadian disiplin dan tanggung jawab serta pelatihan khusus untuk sektor industri yang skenario terbangnya berbeda-beda.


Di Indonesia sendiri, ada 2 organisasi yang sudah mengeluarkan standar sertifikasi yang diakui oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yakni APDI dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

"Jadi, untuk terbang non hobi atau rekreasi butuh sertifikat kompetensi pilot drone sebagai syarat untuk mengurus rangkaian perijinan yaitu lisensi atau sertifikat remote pilot dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan," ujar Hendrarto Setyadji, Rabu (23/6/2021).


Ia menjelaskan, keikutsertaan sertifikasi APDI bisa diurus secara perorangan (reguler) maupun kolektif (korporasi).


Setelah mendapatkan sertifikat kompetensi dari APDI setiap pilot bisa melanjutkan untuk registrasi Remote Pilot License dan pesawat/drone (milik pribadi ataupun perusahaan) melalui website resmi Sistem Registrasi Drone dan Pilot Drone Indonesia (SIDOPI).


"Dengan adanya sistim Online SIDOPI dan kemudahan registrasi pilot dan unit drone, APDI membantu dan memberi peragaan bagaimana melakukan registrasi online dalam sesi pelatihan seperti dilakukan tanggal 16 hingga 18 Juni di Malang dalam acara Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Pilot Drone dari Kementerian Perhubungan Darat, BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) yang diikuti oleh 40 orang pegawai BPTJ," bebernya.


Dengan adanya aturan mengenai PP No 4 Tahun 2018 yakni pengamanan wilayah udara dan peraturan dari Kementerian Perhubungan Udara yaitu PM 163 Tahun 2015, PM 37 Tahun 2020 dan PM 27 terbaru tahun 2021.


Pengoperasian drone oleh masyarakat sipil, swasta ataupun instansi pemerintah sudah dalam protokol keamanan, keselamatan dan produktifitas dalam kemajuan teknologi yang selaras dengan nilai ekonomi kemanfaatan teknologi drone.


"Sehingga mengenai perizinan sudah dipermudah dengan sistim Online dan panduan-panduan operasional dan perawatan drone dan bisa didapatkan dari paket pelatihan dan sertifikasi (Uji Kompetensi) di APDI yang ada di beberapa kota besar," jelasnya.


APDI juga menjalin kerjasama dengan sejumlah kampus di Indonesia. Tujuannya, para pengguna drone dari kalangan milenial lebih ‘melek hukum’ dan tak hanya memahami operasional, tapi juga regulasi serta spesifikasi penggunaan drone.


"Kami juga mengedukasi teman-teman di kampus di hampir seluruh daerah di Indonesia, mulai IPB, UI, ITB, UNS dan segera menyusun beberapa perguruan tinggi, pendidikan vokasi dan Politeknik-politeknik. Selain kampus, ada juga kerjasama dengan sejumlah perusahaan perihal pelatihan dan sertifikas juga sudah berjalan dalam bidang pertambangan, pariwisata dan industri kreatif," bebernya.


Sertifikasi APDI tetap diminati beragam kalangan dan instansi, walaupun peserta sertifikasi tak seluruhnya bisa lulus dengan mudah.


"Sebab, tes, pelatihan, dan uji kompetensi yang dilakukan berlangsung secara ketat dan terkesan ‘tak pandang bulu’. Kecakapan dalam teori, kepribadian, disiplin dan skill terbang adalah modal utama sebagai pilot yang menjunjung nilai keamanan, tanggung jawab dan martabat profesi," ungkapnya.

Bila telah memegang lulus dan mendapatkan sertifikat kompetensi dan terdaftar di database SIDOPI, pilot drone bisa mempergunakan dan melakukan operasi drone secara global dengan verifikasi dari Kementerian Perhubungan Udara, Direktorat Kelaikterbangan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).


"Regulasi yang telah ada sedemikian rupa tersebut berangsur-angsur diterapkan di bumi pertiwi. Harapannya, berkembangnya teknologi drone di Indonesia bisa semakin dikembangkan dan tak menutup kemungkinan untuk pengiriman barang dan angkutan orang di masa mendatang," tandasnya.


Source: https://jatimnow.com/baca-36034-ingin-jadi-pilot-drone-berlisensi-perhatikan-syarat-dan-ketentuannya

Peminatnya Semakin Tinggi, Bagaimana Caranya Jadi Seorang Pilot Drone?



Salah satu lembaga yang menyediakan proses sertifikasi untuk pilot drone adalah Asosiasi Pilot Drone Indonesia atau disingkat APDI


Dilansir dari situs resminya, APDI telah berbadan hukum pada tahun 2016. Jadi, kamu tidak perlu khawatir terkait kredibilitas dari lembaga tersebut.


Akan tetapi, kamu harus sabar dalam mengajukan sertifikasi kepada APDI. Pasalnya, dari situs resminya, APDI menyelenggarakan jadwal sertifikasi setiap enam bulan sekali.


Adapun pendaftarannya dapat dilakukan dengan cara mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan di situsnya.

Sertifikasi sendiri akan dilaksanakan di Jakarta dan di regional APDI.


Nah, bagi kamu yang ingin serius dalam meniti karier pilot drone, sebaiknya harus rajin untuk mengikuti situs web APDI.Itu dia penjelasan singkat mengenai karier pilot drone beserta skill yang harus dimiliki. Apakah kamu siap untuk menerbangkan perangkat canggih ini?

Source : https://glints.com/id/lowongan/pilot-drone/#.YUiErC2l0b0