Pemuda Dan Sosialisasi



MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
“KONDISI PEMUDA DAN SOSIALISASI DI INDONESIA”
 
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
     Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
  Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi).

1.2 Rumusan Masalah
      Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti:
1.      Apa pengertian pemuda ?
2.      Apa pengertian sosialisasi ?
3.      Apa saja media sosialisasi pemuda?
4.      Apa saja tujuan sosialisasi pemuda?
5.      Apa saja proses sosialisasi pemuda ?
6.      Bagaimana keadaan pemuda saat ini?

1.3 Maksud dan tujuan
      Ditulisnya makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari pemuda dan sosialisasi dan untuk mengetahui peranan social pemuda itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemuda
Pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
     Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a.   Kemurnian idealismenya
b.   Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.   Semangat pengabdiannya
d.   Sepontanitas dan dinamikanya
e.   Inovasi dan kreativitasnya
f.    Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g.   Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h.   Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat dan sikap

2.2 Pengertian Sosialisasi
     sosialisasi merupakan proses belajar mengajar mengenai pola-pola tindakan interaksi dalam masyarakat sesuai dengan peran dan status sosial yang dijalankan masing-masing. Dengan proses itu, individu akan mengetahui dan menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing dan kebudayaan suatu masyarakat.
     Melalui proses belajar semacam ini, seseorang juga mempelajari kebiasaan-kebiasaan, norma-norma, perilaku, peran, dan semua aturan yang berlaku di masyarakat. Proses mempelajari unsur-unsur budaya suatu masyarakat inilah yang disebut dengan sosialisasi.
Proses sosialisasi berlangsung sepanjang hayat manusia. Secara garis besar sosialisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi skunder.
a.      Sosialisasi Primer
    Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang pertama dan utama yang terjadi pada seseorang, yakni sejak dilahirkan, berkenalan dan sekaligus belajar bermasyarakat sehingga dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat tersebut. Proses sosialisasi ini dimulai dari sosialisasi di lingkungan keluarga.
b.      Sosialisasi Skunder
      Setelah menjalani sosialisasi primer, individu dianggap cukup mempunyai bekal untuk bergaul di lingkungan yang lebih luas. Individu kemudian berinteraksi dengan orang-orang di luar lingkungan keluarganya. Individu tersebut bergaul dengan teman-teman sebaya atau orang-orang dewasa lain. Dari pergaulan tersebut individu menyerap hal-hal baru yang ada di masyarakat. Sosialisasi tahap lanjut yang memperkenalkan individu tersebut ke wilayah baru dari dunia masyarakat disebut sosialisasi sekunder.

2.3 Media Sosialisasi
a.       Orang tua dan keluarga
b.      Sekolah
c.       Masyarakat
d.      Teman bermain
e.       Media Massa

2.4 Tujuan Sosialisasi
Tujuan sosialisasi sebagai berikut.
a.       Memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada pemuda untuk dapat hidup bermasyarakat.
b.      Mengembangkan kemampuan pemuda untuk dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien.
c.       Menanamkan norma-norma kepada pemuda agar tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang merugikan masyarakat.
d.      Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada pemuda yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.

2.5 Proses Sosialisasi Pemuda
       Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkunga budayanya. Dari proses tersebut,seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami seseorang dapat dibedakan dalam tahap-tahap sebagai berikut.
a    a. Tahap persiapan (Preparatory Stage)
        Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata “makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita. Makna kata tersebut juga belum dipahami dengan tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata “makan” tersebut dengan cara menghubungkannya dengan kenyataan yang dialaminya.
b    b. Tahap meniru (Play Stage)
       Tahap ini ditandai dengan:
1. Semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
2. Mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan sebagainya.3.
3. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
4. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai (Significant other). 
c. Tahap siap bertindak (Game Stage)
        Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
d    d. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
       Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

2.6 Kondisi Sosialisasi Pemuda di Indonesia
      Bagi bangsa Indonesia, faktor pemuda merupakan wujud kekuatan potensial yang selalu menunjukkan kehadirannya dalam seriap peristiwa sejarah perjuangan bangsa. Kualitas pemuda ialah investasi utama bagi bangsa untuk memenuhi tuntutan politik dalam lingkungan globalisasi yang kian tak terelakkan.
     Sejarah telah mencatat bahwa kaum muda juga berperan dan berpartisipasi aktif dalam setiap gerakan politik untuk mencapai cita-cita kemerdekaan bangsa dan negara. Sebagai contoh, Soekarno aktif dalam gerakan politik ketika ia baru berusia 16 tahun dan masih duduk di bangku HBS. Begitu juga dengan Moh. Hatta yang juga aktif sejak masih belia (muda). Bahkan Syahrir ketika aktif di Bandung memimpin “Golongan Merdeka”, baru berusia 23 tahun, dan menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia yang pertama ketika masih berusia 35 tahun.
      Tetapi faktanya, sebagian generasi muda Indonesia pada saat ini sudah mengalami kerusakan akhlak, moral, dan nilai-nilai norma adat sopan ketimuran yang tidak digunakan lagi oleh kita sendiri sebagai bangsa Indonesia. Dari penelitian ini menunjukan, kondisi remaja generasi muda Indonesia kita saat ini sungguh memprihatinkan. 
      Contoh dari kerusakan akhlak yaitu tentang seks bebas. Kementerian Kesehatan 2009 pernah merilis hasil penelitian di empat kota yakni Jakarta Pusat, Medan, Bandung, dan Surabaya yang menunjukkan sebanyak 35,9 persen remaja punya teman yang sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Bahkan, 6,9 persen responden telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
      Jika di lihat dari latar belakang, generasi- generasi muda saat ini yang korban dari budaya permisif yang tidak terikat dengan nilai dan norma bisa di pastikan di antaranya adalah.
a.      kurangnya pendidikan agama dari keluarga;
b.      kurangnya perhatian, kepedulian dan kasih sayang dari keluarga;
c.      lingkungan yang tidak mendukung;
d.      pola hidup yang terlalu bebas dan individualism;
e.      teman sepergaulan yang menyukai kehidupan bebas;
f.        rapuhnya iman serta kepribadian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
      Pemuda merupakan generasi penggerak sekaligus penerus/pemimpin masa depan bangsanya. Pemuda sekarang harus lebih maju dan lebih gigih dalam memperjuangkan kemajuan bangsa. Sosok pemuda ideal bagi bangsa Indonesia adalah sosok pemuda yang berjiwa nasionalis, yang mempunyai cita-cita tinggi untuk kemajuan bangsa. Pemuda tersebut adalah sosok yang progressif-revolusioner. pemuda harus menyadari bahwa, harapan dan cita-cita kemerdekaan akan kedaulatan sepenuhnya untuk rakyat, dengan semangat demokrasi oleh dan untuk rakyat ada dipundak para pemuda.

3.2 Daftar Pustaka
Aini, Nur Aini. Makalah Ilmu Sosial Dasar "Pemuda dan Sosialisasi". 22 November 2015. http://laporannurainisolihat.blogspot.co.id/2014/08/makalah-ilmu-sosial-dasar-pemuda-dan.html
Anonim. Pengertian Sosialisasi. 22 November 2015. http://www.zonasiswa.com/2014/07/pengertian-sosialisasi.html
Firmansya, Yusuf . Peranan Pemuda dalam Kemajuan Bangsa. 22 November 2015. http://ugmyfirmansyah13.blogspot.co.id/2014/11/peranan-pemuda-dalam-kemajuan-bangsa.html
Ginanjar, Egi. Definisi Pemuda dan Peranannya dalam Masyarakat. 22 November 2015.  http://egigundar.tumblr.com/post/35325241535/definisi-pemuda-dan-peranannya-dalam-masyarakat
Anonim. Makalah Tentang Pemuda Sosialisasi. 22 November 2015. http://teknikuim2011.blogspot.co.id/2011/10/makalah-tentang-pemuda-sosialisasi_05.html
Fadil. Tugas Artikel ISD Pemuda dan Sosialisasi. 22 November 2015. https://fadil14lowprofile.wordpress.com/tugas-artikel-isd-pemuda-dan-sosialisasi/